Lagi, aku mendapat sesak tak terkira
ketika kamu memilih berhenti dari langkahku.
Memilih tak lagi hadir di ruang waktu dan hatiku.
Ini bermula dari salahku.
Penyebab semua hal yang pernah kita bangun dan impikan,
harus hancur dan jatuh seketika.
Aku membenci kesalahan yang pernah kubuat.
Aku menerima kamu membenci dan sekecewa itu.
Aku tak layak lagi kamu tempatkan, sebab yang kulihat
kamu seakan terus ingin aku jauh dan tak lagi mendekatimu.
Akhirnya, aku terlempar dari perasaanmu.
Menjadi debu yang hancur, menjadi ingatan yang tak lagi mau
kamu ingat sampai kapan pun.
Atau bahkan menjadi seseorang yang ingin secepat mungkin
kamu buang dari hidup dan pikiranmu.
Aku kehilangan bahagiaku tanpamu.
Kisah kita yang hancur dan kandas saat percayamu
tak lagi ada untukku.
Tapi lihatlah, belakangan ini aku sulit tuk beranjak dari namamu
yang tak pernah memudar di hamparan pikiranku.
Terus teringat hal-hal terindah yang pernah hadir diantara kita.
Kata maaf, penyesalan, dan harapku,
seakan tak lagi kamu hiraukan.
Akhirnya, aku yang menghancurkan semua ini padamu.
Aku benci pada kesalahanku yang membuat langit di matamu
terus menurunkan hujan.
Kini, kita terhenti.
Tak ada lagi hari dimana impian dan mimpi kita
menyatu dalam doa-doa.
Namun, satu hal yang perlu kamu tahu.
Saat masih bersamamu dan setelah ditinggalkanmu,
doaku pun tetap sama "semoga kamu selalu bahagia".
Meski kita sudah terhenti,
ingatlah bahwa perasaanku tak pernah hilang.
Aku tak benar-benar pergi dari hidupmu.
Aku tetap ada di tempat yang mungkin tak terlihat olehmu,
sebagai orang yang tetap memperhatikanmu, mendoakanmu,
bahkan mencintaimu.
Untukmu, yang masih ku semogakan di hari-hariku.
Alda Amalia
Friday, May 26, 2017
Tuesday, May 9, 2017
Harusnya kita tak benar-benar seperti ini
Harusnya kita tak benar-benar seperti ini.
Membiarkan masing-masing diri bungkam tanpa sapa.
Saling menyimpan tanya pada tiap-tiap rasa,
meski aku tahu cara kita berpandangan sudah jauh berbeda.
Harusnya kita tak benar-benar seperti ini.
Kita yang saling menjauhkan padahal jemari
saling ingin mendekatkan.
Kita yang dibesarkan gengsi sampai lupa bahwa
melupakan hal yang paling sulit kulakukan.
Harusnya kita tak benar-benar seperti ini.
Kehilanganmu aku terbunuh sepi yang terus datang,
sedang kamu mungkin sedang asyik menggenggam
juga memeluk seseorang.
Harusnya kita tak benar-benar seperti ini.
Dua orang yang penah sama-sama menjaga hatinya
untuk sebuah cinta, dua orang yang dulunya berharap
tak ada yang harus pergi hingga meninggalkan luka.
Membiarkan masing-masing diri bungkam tanpa sapa.
Saling menyimpan tanya pada tiap-tiap rasa,
meski aku tahu cara kita berpandangan sudah jauh berbeda.
Harusnya kita tak benar-benar seperti ini.
Kita yang saling menjauhkan padahal jemari
saling ingin mendekatkan.
Kita yang dibesarkan gengsi sampai lupa bahwa
melupakan hal yang paling sulit kulakukan.
Harusnya kita tak benar-benar seperti ini.
Kehilanganmu aku terbunuh sepi yang terus datang,
sedang kamu mungkin sedang asyik menggenggam
juga memeluk seseorang.
Harusnya kita tak benar-benar seperti ini.
Dua orang yang penah sama-sama menjaga hatinya
untuk sebuah cinta, dua orang yang dulunya berharap
tak ada yang harus pergi hingga meninggalkan luka.
Monday, March 27, 2017
Aku, Kamu, dan Jarak
Aku tak tau siapa salah satu dari kita
yang akan dibuat nyaman terlebih dahulu oleh jarak
Aku tak tau siapa salah satu dari kita
yang akan terlebih dahulu dibuat nyaman dengan melakukan apapun sendiri
Kamu tau pasti, aku tak bisa.
Kamu tau betul aku selalu mencari hadirmu
meskipun hanya bayangan
Apa kamu tau? Jarak itu jahat
Dia berkompromi dengan semesta dan hati
lalu dengan mudahnya membuat semua menjadi kelabu
sampai aku tak bisa lagi melihat
sampai aku tak bisa lagi merasakan
Jarak itu jahat.
Dia membuat kamu yang dulu selalu ada menjadi tiada
Dia membuat kita yang dulu bersama menjadi dua orang yang asing seperti sekarang
Lalu, aku lagi-lagi tidak bisa
lagi-lagi aku tidak terbiasa
Menanti sang fajar lalu membunuh malam hanya dengan angan
Aku tak sanggup
Tak sanggup menahan sesak yang terlalu bergejolak dalam diriku
Dan sekarang,
jarak memaksa kita untuk terpisah
seakan dulu tak ada artinya
jarak memaksaku untuk bergulat dengan batinku sendiri
merindu dirimu yang tak lagi menginginkanku
dan membuatmu menjadi semakin jauh untuk direngkuh
Aku rindu semuanya
sebelum jarak ada diantara kita
haruskah kita sekarang berjarak seperti "orang asing"?
~AA~
yang akan dibuat nyaman terlebih dahulu oleh jarak
Aku tak tau siapa salah satu dari kita
yang akan terlebih dahulu dibuat nyaman dengan melakukan apapun sendiri
Kamu tau pasti, aku tak bisa.
Kamu tau betul aku selalu mencari hadirmu
meskipun hanya bayangan
Apa kamu tau? Jarak itu jahat
Dia berkompromi dengan semesta dan hati
lalu dengan mudahnya membuat semua menjadi kelabu
sampai aku tak bisa lagi melihat
sampai aku tak bisa lagi merasakan
Jarak itu jahat.
Dia membuat kamu yang dulu selalu ada menjadi tiada
Dia membuat kita yang dulu bersama menjadi dua orang yang asing seperti sekarang
Lalu, aku lagi-lagi tidak bisa
lagi-lagi aku tidak terbiasa
Menanti sang fajar lalu membunuh malam hanya dengan angan
Aku tak sanggup
Tak sanggup menahan sesak yang terlalu bergejolak dalam diriku
Dan sekarang,
jarak memaksa kita untuk terpisah
seakan dulu tak ada artinya
jarak memaksaku untuk bergulat dengan batinku sendiri
merindu dirimu yang tak lagi menginginkanku
dan membuatmu menjadi semakin jauh untuk direngkuh
Aku rindu semuanya
sebelum jarak ada diantara kita
haruskah kita sekarang berjarak seperti "orang asing"?
~AA~
Saturday, February 18, 2017
Ajari Aku Melupakanmu
Adakah bintang gugur malam ini?
Agar bisa membawaku kembali
Pada saat yang menyenangkan saat itu
Saat aku tidak membutuhkanmu disisiku
Ingin aku berlari sejauh mungkin
Untuk menghindari bayanganmu
Menangis atau menjerit sekuatku untuk melupakan semuanya
Namun aku tak bisa
Aku tak mampu
Yang ada hanya air mata
Semakin kucoba melupakanmu
Semakin dalam hatiku mencarimu
Semakin jauh aku berlari
Semakin dekat bayanganmu menghampiri
Beribu-ribu cara sudah kulakukan
Nyatanya? Aku tetap tak bisa
Terlalu sulit semuanya
Tak semudah dirimu yang telah mengabaikannya
Semua seakan mudah bagimu
Tapi tak untuk aku
Ajari aku melupakanmu
Seperti kau dengan mudahnya melupakan semuanya
18 Februari 2017
19.30
~AA~
Agar bisa membawaku kembali
Pada saat yang menyenangkan saat itu
Saat aku tidak membutuhkanmu disisiku
Ingin aku berlari sejauh mungkin
Untuk menghindari bayanganmu
Menangis atau menjerit sekuatku untuk melupakan semuanya
Namun aku tak bisa
Aku tak mampu
Yang ada hanya air mata
Semakin kucoba melupakanmu
Semakin dalam hatiku mencarimu
Semakin jauh aku berlari
Semakin dekat bayanganmu menghampiri
Beribu-ribu cara sudah kulakukan
Nyatanya? Aku tetap tak bisa
Terlalu sulit semuanya
Tak semudah dirimu yang telah mengabaikannya
Semua seakan mudah bagimu
Tapi tak untuk aku
Ajari aku melupakanmu
Seperti kau dengan mudahnya melupakan semuanya
18 Februari 2017
19.30
~AA~
Saturday, February 4, 2017
SENJA
Sang mentari meredup
Memancarkan rona senja yang menawan
Nyanyian camar tak lagi mendayu
Kesunyian memecah rindu
Aku merindu dalam keremangan
Di kaki langit meratap iba
Kala senja akan berpulang
Membisu dalam kegundahan
Seperti diam dalam kehampaan
Membelenggu batin yang tersiksa
Saat ku cari bayangmu di arsiran senja
Menanti hadirmu sapakan rindu di balutan merah jingga
Namun nyatanya tak pernah tampak
Sementara resah itu mendekap jiwa
Dan disini aku melihat bayangan tentang kisah kita
Ada janji yang pernah terjaga
Ada janji yang akhirnya teringkar
Semua menyatu sedemikian sempurna
Terlihat samar namun membekas
Senja memang cepat berganti
Senja memiliki makna tersendiri bagi yang lain
Senja juga menciptakan berbagai rasa yang berbeda
Dan aku disini
Masih dengan senja dan rasa yang sama
~AA~
~AA~
Monday, April 18, 2016
Penyesalan
Perjumpaan awal kita
Membuat aku merasakan hal yang berbeda
Desiran perasaan tiba-tiba muncul menyerangku
Perasaan yang entah aku ketahui
Caramu berbicara
Caramu menatapku
Caramu tersenyum karena sesuatu
Aku rindu semua tentangmu
Rindu yang tak pernah bisa aku tunjukkan
Rindu yang hanya tersimpan rapat di benakku
Hanya bisa mengagumimu dari kejauhan
Andai waktu dapat ku putar
Aku ingin mengulang perjumpaan awal kita
Aku tak ingin itu semua berakhir sia-sia
~AA~
Membuat aku merasakan hal yang berbeda
Desiran perasaan tiba-tiba muncul menyerangku
Perasaan yang entah aku ketahui
Caramu berbicara
Caramu menatapku
Caramu tersenyum karena sesuatu
Aku rindu semua tentangmu
Rindu yang tak pernah bisa aku tunjukkan
Rindu yang hanya tersimpan rapat di benakku
Hanya bisa mengagumimu dari kejauhan
Andai waktu dapat ku putar
Aku ingin mengulang perjumpaan awal kita
Aku tak ingin itu semua berakhir sia-sia
~AA~
Wednesday, April 13, 2016
Hampa
Getaran itu menggebu-gebu di dada
Sentuhan itu melumpuhkan denyut nadi di raga
Tatapan itu bagai hujan di musim kemarau
Senyuman itu laksana bintang di kegelapan malam
Inikah yang dinamakan cinta?
Cinta yang selalu di inginkan semua jiwa
Cinta yang selalu di dambakan setiap insan
Cinta yang selalu membuat hati berdebar
Dan cinta juga yang selalu membuat hati terluka
Semua ku rasakan begitu indah
Hadirmu dapat mengobati luka lamaku
Setiap hari tak terlewatkan denganmu
Begitu dekat, dekat hingga aku tak dapat menggapaimu
Kini, kamu hanya lamunan angan-anganku
Harapan yang tak akan mungkin aku capai
Berharap cinta yang kamu miliki hanya untukku
Tapi kamu telah miliki dunia yang lain
Dunia yang siap kamu isi dengan sosok yang lain, bukan aku
~AA~
Subscribe to:
Posts (Atom)